Dewasa ini, penggunaan prinsip dasar akuntansi dalam dunia bisnis telah menjadi sebuah keniscayaan. Bahkan, akuntabilitas menjadi dasar bagi para stakeholder untuk menilai kesehatan dan kinerja perusahaan. Proses pencatatan transaksi, pengidentifikasian, pengelompokan, dan interpretasi laporan keuangan akan mengahsilkan sebuah informasi mengenai kondisi, histori, dan prediksi unit usaha yang digunakan sebagai konsideran dalam pengambilan keputusan. Mengapa transaksi harus dicatat? Ini tak lain karena fitrah manusia yang mempunyai sifat salah dan mudah lupa. Untuk mengantisipasinya diperlukan evidence(bukti fisik), sehingga saat sifat lupa itu muncul dan memori tentang transaksi sudah terhapus, masih ada catatan sebagai pengingat. Sehingga dengan demikian, dapat terpenuhi kewajiban dan hak dari masing-masing pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut.

Akuntansi baru berkembang pesat pada abad 20. Namun ternyata, Allah telah terlebih dahulu mengingatkan urgensi pencatatan dalam setiap transaksi sekitar 1400 tahun yang lalu. Hal ini dapat dilihat dari QS. Al Baqarah: 282 Baca lebih lanjut